SUMENEP, Republiexnews – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 H, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep menggelar kegiatan keagamaan penuh makna di Ruang Pertemuan RSUD, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Wanita dan Perannya dalam Menata Masa Depan Dunia.”
Acara berlangsung khidmat dan sarat nilai spiritual.
Puluhan anggota DWP, tenaga kesehatan, serta pejabat struktural RSUDMA hadir dengan penuh antusias.
Kehadiran mereka mencerminkan semangat kebersamaan dalam meneladani ajaran Rasulullah SAW.
KH. Moh. Hodri menjadi penceramah utama dalam kegiatan tersebut.
Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam membangun peradaban bangsa.
“Wanita adalah tiang peradaban. Bila ia baik, maka baiklah generasi dan bangsa itu. Dari perempuan yang beriman dan berakhlak akan lahir anak-anak yang menjadi cahaya dunia,” tutur KH. Hodri penuh makna.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh peserta menjadikan peringatan Maulid Nabi sebagai momentum memperkuat keikhlasan dalam bekerja dan melayani masyarakat.
“Maulid Nabi ini bukan sekadar seremonial, tapi energi spiritual agar kita bekerja dengan hati dan penuh tanggung jawab,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar melalui Kasi Informasi Erfin Sukayati, M.Kes., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen rumah sakit dalam memperkuat nilai-nilai religius di lingkungan kerja.
“RSUD Sumenep berkomitmen menciptakan suasana kerja yang religius, beretika, dan berkeadaban. Melalui peringatan Maulid Nabi, kami ingin menumbuhkan semangat spiritual yang menyeimbangkan profesionalitas dan nilai keagamaan,” ujarnya.
Erfin menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya menyentuh aspek fisik pasien, tetapi juga sisi kemanusiaan dan empati.
“Pelayanan kesehatan bukan hanya soal penyembuhan, tapi juga memberi ketenangan batin. Karena itu, kami terus mendorong kegiatan rohani agar seluruh pegawai memiliki keseimbangan antara ilmu, iman, dan akhlak,” jelasnya.
Acara kemudian ditutup dengan pembacaan selawat dan doa bersama.
Suasana religius terasa menyelimuti ruangan, menghadirkan kehangatan dan kekhusyukan di antara peserta.
Peringatan Maulid Nabi kali ini menjadi refleksi bahwa perempuan bukan hanya pelengkap dalam kehidupan, melainkan pilar utama dalam membangun peradaban yang beriman, berilmu, dan berakhlak.
Penulis: Vieto
Editor: Redaksi Republiexnews
