EkonomiBerita

Perkuat Ketahanan Pangan, BPRS Bhakti Sumekar Gandeng DPMD Sumenep

253
×

Perkuat Ketahanan Pangan, BPRS Bhakti Sumekar Gandeng DPMD Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20250625 WA0015

SUMENEP, RepubliexNews.com – PT BPRS Bhakti Sumekar terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan daerah yang berperan aktif dalam pembangunan sektor pangan. BUMD milik Pemerintah Kabupaten Sumenep itu menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat guna memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari inisiatif penguatan sistem pangan berbasis potensi lokal, dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak.

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kontribusi konkret lembaga yang dipimpinnya dalam mendukung kedaulatan pangan di daerah.

“Ketahanan pangan tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah pusat. Harus ada kolaborasi aktif dari pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat desa,” ujar Hairil Fajar, Rabu (18/6/2025).

Sebagai implementasi awal, BPRS Bhakti Sumekar telah membuka rekening khusus untuk BUMDes yang bergerak di sektor pangan. Fasilitas ini bertujuan memperkuat kelembagaan desa, menyediakan akses pembiayaan yang lebih inklusif, serta menciptakan tata kelola keuangan yang transparan.

Hairil menambahkan bahwa penguatan kapasitas BUMDes juga mencakup wilayah kepulauan seperti Sapeken, Arjasa, dan Kangayan. Menurutnya, wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi pertanian dan pangan yang belum tergarap optimal.

“Kami ingin desa-desa kepulauan mendapat akses layanan perbankan yang setara. Ini penting agar mereka juga dapat berkembang dan berkontribusi dalam ketahanan pangan daerah,” jelasnya.

BPRS Bhakti Sumekar meyakini bahwa penguatan ekonomi lokal harus dimulai dari desa. Sinergi yang dibangun bersama DPMD diharapkan mampu mempercepat transformasi sistem pangan desa menjadi lebih tangguh dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa dari desa, ketahanan pangan bisa dibangun. Kuncinya ada pada kolaborasi, kepercayaan, dan keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan,” pungkas Hairil Fajar. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *