PemeritahBeritaEkonomiSosbud

Pemkab Sumenep Dorong Ekonomi Kreatif Lewat Sinergi Budaya

148
×

Pemkab Sumenep Dorong Ekonomi Kreatif Lewat Sinergi Budaya

Sebarkan artikel ini
Black Modern Photo Acoustic Music Youtube Banner 20251023 164128 0000

SUMENEP, Republiexnews — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus memperkuat peran kebudayaan sebagai penggerak ekonomi kreatif daerah.

Mulai 10 hingga 12 Oktober 2025, dua agenda besar digelar beriringan di kawasan Keraton Sumenep, yakni Pameran Interaktif dan Bursa Keris bertajuk “SIMBOL” serta Pameran, Bursa, dan Uji Tembak Akik bertema “1 Hobi Berjuta Saudara.”

Kedua kegiatan tersebut menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Sumenep dalam menyinergikan pelestarian budaya dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H., M.H., menegaskan bahwa kekayaan tradisi dan budaya lokal harus dipandang sebagai aset ekonomi jangka panjang, bukan sekadar peninggalan masa lalu.

“Keris dan batu akik bukan hanya benda pusaka atau hobi, tetapi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang hidup. Di dalamnya ada nilai budaya, ada kreativitas, dan ada peluang bisnis yang bisa menghidupi banyak masyarakat,” ujar Bupati Fauzi, Jumat (10/10/2025).

Pameran “SIMBOL”, yang dikurasi oleh Rey Mizard Alifian, menampilkan puluhan koleksi keris, warangka, dan artefak budaya dengan konsep interaktif.

Masyarakat diajak memahami filosofi dan nilai simbolik di balik setiap bilah dan ukiran yang menjadi identitas budaya Madura.

Di sisi lain, komunitas Maestoh Stone Sumenep menggelar Pameran, Bursa, dan Uji Tembak Akik di depan Labang Mesem Keraton Sumenep.

Kegiatan ini mempertemukan para penggemar batu akik, pirus, dan fosil dari berbagai daerah, menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah promosi ekonomi kreatif lokal.

“Hobi masyarakat seperti akik dan fosil bukan hanya hiburan. Ini adalah bentuk ekonomi rakyat yang tumbuh dari kreativitas dan kecintaan terhadap budaya,” tambah Fauzi.

Bupati menekankan, setiap kegiatan di Sumenep diharapkan tidak hanya meriah, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi bagi UMKM, pengrajin, dan masyarakat sekitar.

“Kami ingin setiap kegiatan memiliki dampak nyata. Tidak hanya seremonial, tetapi mampu menumbuhkan ekonomi rakyat,” tegasnya.

Fauzi menjelaskan, dua kegiatan besar tersebut merupakan bagian dari strategi Pemkab Sumenep untuk meneguhkan branding “Sumenep Kota Keris Dunia.”

Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan Sumenep sebagai pusat pengembangan kreativitas, budaya, dan wisata edukatif di Indonesia.

“Kami ingin warisan budaya Sumenep tidak berhenti di ruang koleksi, tetapi menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan. Tradisi harus kita hidupkan sebagai energi baru untuk masa depan,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan optimisme bahwa kolaborasi antara komunitas budaya dan pelaku hobi dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

“Dari Sumenep, dari tanah Madura, kita ingin menyalakan kembali api kebudayaan Nusantara. Tradisi bukan masa lalu — tradisi adalah investasi untuk masa depan,” pungkasnya penuh semangat.

 

Penulis: Vieto

Editor: Republiexnews Editorial Team

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *