RepubliexNews.com, Jakarta – Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 yang dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag) RI, DPR RI memberi catatan terkait hal tersebut.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai, layanan kesehatan ditemukan masih menggunakan rekam medis tahun 2020, dan belum diperbaharui.
“Hal itu berpengaruh terhadap layanan kesehatan jemaah. Walaupun pengadaan obat harus diperbanyak sesuai dengan penyakit yang pada umumnya dirasakan jamaah seperti batuk, pilek dan sesak nafas,” kata Ace kepada wartawan, Rabu (13/07/2022).
Selain itu, Politisi Golkar ini mencatat, pelayanan Armuzna masih belum sesuai dengan yang dijanjikan, karena biaya yang pada tahun sebelumnya sebesar pada kisaran 1.500 SAR, tahun ini mengalami kenaikan menjadi 5.500 SAR.
“Hal itu tidak sebanding dengan pelayanan yang dirasakan para jamaah, karena pelayanan jemaah sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut Ace, jarak tenda di Mina dengan jamarah masih jauh yaitu hingga tujuh kilometer sehingga menguras stamina jamaah.
“Semestinya dalam kapasitas terbatas, penempatan jamaah bisa diberikan pada jarak yang lebih dekat, tidak seperti kondisi haji sebelumnya. Banyak jamaah yang kena dehidrasi dan kelelahan,” pungkasnya.