Ekonomi

Tekan Inflasi, Pemkab Sumenep Melalui TPID Gelar Operasi Pasar

236
×

Tekan Inflasi, Pemkab Sumenep Melalui TPID Gelar Operasi Pasar

Sebarkan artikel ini
IMG 20230913 WA0104
Foto: Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep saat melakukan Operasi Pasar.

REPUBLIEXNEWS.COM | SUMENEP – Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan operasi pasar untuk menekan inflasi.

Pantauan media RepubliexNews.com, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep, bersama bulog langsung melakukan operasi di Pasar Anom, Rabu,13 September 2023.

BANNER STOP ROKOK ILEGAL
banner 600x200
MEDIA ONLINE REPUBLIEX NEWS

Dalam operasi kali ini juga memastikan stok beras yang di Dua pasar yakni Pasar Anom dan Bangkal.

Mengingat harga beras mengalami kenaikan secara signifikan serta disebabkan karena el-nino. Harga beras perkilo 13.000 sampai 14.000.

Selain itu, Pemkab dan bulog memberikan bantuan beras 3 ton di Pasar Anom dan 1 ton di Pasar Bangkal.

Kabag Perekonomian Pemerintah Kabupaten Sumenep, Dadang Iskandar mengatakan, jadi operasi pasar ini merupakan bentuk untuk menekan inflasi dengan konsep berkolaborasi  dengan bulog.

“Hari ini kita lakukan bersama bulog itu 4 ton yang akan kita turunkan agar bisa menstabilkan harga terutama  komoditi  beras,” kata Dadang kepada media di Pasar Anom.

Sementara untuk ketersediaan beras selama tahun 2023 di Kabupaten Sumenep masih aman. “Beras itu sampai tahun berikutnya masih aman,” tegasnya.

Pemerintah dan bulog serta stakeholder yang lain bagaimana menekan angka inflasi dan angka kemiskinan.”Bagaimana kita menekan inflasi dan angka kemiskinan,” tuturnya.

Sementara Pemimpin Cabang Bulog Madura Kuswadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan instruksi Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk terus masifkan SPHP di pasar-pasar tradisional Sumenep.

“Dengan begitu, SPHP merata dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Beras tersebut dipastikan terkirim dari Surabaya ke Sumenep setiap minggu. Sehingga, pasokan tetap aman. Hingga akhir tahun direncakan 200 ton.

Untuk di wilayah Kepulauan belum terjangkau. Sebab, dirinya mengaku terkendala dengan biaya distribusi. Namun, Bulog mengaku akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk bisa mensubsidi transportasi. @can/mrs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *