KesehatanBerita

Percepat Eliminasi TBC, Dinkes P2KB Sumenep dan YABHYSA Gelar Pelatihan Kader

245
×

Percepat Eliminasi TBC, Dinkes P2KB Sumenep dan YABHYSA Gelar Pelatihan Kader

Sebarkan artikel ini
Black Modern Photo Acoustic Music Youtube Banner 20250309 005234 0000

Sumenep, Republiexnews.com – Upaya percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) terus diperkuat di Kabupaten Sumenep. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep bersama Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) menggelar Pelatihan Penyegaran Kader TBC Komunitas pada 5 – 6 Maret 2025.

Sebanyak 40 kader TBC dari berbagai Puskesmas mengikuti pelatihan ini guna meningkatkan keterampilan mereka dalam investigasi kontak, penemuan kasus, pendampingan pasien, hingga pencatatan dan pelaporan.

BANNER STOP ROKOK ILEGAL
banner 600x200
MEDIA ONLINE REPUBLIEX NEWS

Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardasah, menekankan pentingnya peran kader sebagai ujung tombak penanggulangan TBC. Menurutnya, kader tidak hanya bertugas menemukan kasus, tetapi juga mendampingi pasien hingga tuntas menjalani pengobatan.

“Kami berharap kader semakin aktif dalam mengedukasi masyarakat, terutama dalam mendorong pasien agar disiplin berobat. Dengan begitu, angka penularan TBC bisa ditekan,” ujar Ellya. (Rabu, 05 Maret 2025)

Ketua YABHYSA Sumenep, Zetiawan Trisno, menambahkan bahwa kader memiliki peran strategis dalam mendukung eliminasi TBC. Mereka harus melakukan investigasi kontak secara aktif dan mendorong pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) kepada orang-orang yang memiliki risiko tinggi.

“Kader bukan hanya sekedar pendamping pasien, tetapi juga agen perubahan dalam upaya mengurangi penyebaran TBC di lingkungan mereka,” jelas Zetiawan.

Kabupaten Sumenep menargetkan penemuan 2.955 kasus TBC pada tahun 2025 dengan dukungan 62 kader aktif. Selain meningkatkan kapasitas kader, pelatihan ini juga bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka dalam Inisiasi Pengobatan TB Resisten Obat (TB RO).

“Semakin cepat kasus TBC ditemukan dan ditangani, semakin besar peluang kita untuk menekan penyebaran penyakit ini. Kader harus terus bergerak di lapangan agar tidak ada lagi pasien yang terlambat mendapatkan pengobatan,” tutup Zetiawan. (Rbx)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *